Pages

Ku Patahkan Sayapku

Malam semakin larut
Di balik awan malam yang kelam
Bintang gemintang syahdu bersembunyi dengan kerlipannya
Kini, awan semakin menjauh, harapanku kian hampa
Saat mentari datang mampir

Mendung tadi malam bertanya padaku,"Mengapa kau tak mengejar awan lagi?"
Aku hanya tersenyum getir menahana nafas.

Lalu, aku berbicara pada awan

“Awan, pergilah sekarang, bawalah kedua sayapku, aku tak butuh ini lagi...”, lirihku dengan nada gemetar.
“.....”, Awan hanya terdiam membisu.
“Aku lelah menggapaimu awan. Biarlah aku ikut kemana angin membawa diriku”, balasku memecah keheningan.
“Mengapa kau tak setia menggapaiku?”
“Aku terlalu hina menggapaimu, terlalu banyak harapan yang ku inginkan darimu”, ucapku dengan air mata yang menetes.

Angin, kini ku patahkan kedua sayapku
Biarkanlah ku pasung kedua sayapku di ujung jalan ini
Kelak, aku tak ingin melihat kedua sayap itu lagi
Terlalu banyak kenangan manis dan penderitaan dengan sayap itu

Terlalu banyak untuk ditangisi bahkan untuk dikenang

Unknown

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar