Kemarin ku tengadahkan kepalaku
Menatap ribuan bintang gemintang
Yang setia bertaburan indah dalam legam malam
Bersama desir angin pantai di ujung pulau
Dan selisik debur ombak yang menghanyutkan lamunan
Denting angklung itu kian terngiang
Bahkan dari kejauhan malam
Aku...
Kataku lirih
Siapa aku?
Dahulu, rumput begitu hijau
Kenari tak enggan terbang rendah bercengkrama dengan
rerumputan
Lalu menusuk tinggi menebas awan
Mataku terkesima
Paling tidak aku teringat bahwa aku bebas menggapai angkasa
Kini, tiada hari tanpa tetes bulir air mata
Tiada kehampaan yang lirih tak terlewati
Tak adakah oase di tengah gersangnya hidup ini?
Aku hanya menyusuri bibir pantai yang panjang
Mungkin di ujung sana kan ku temukan apa yang ku cari
Mungkin nanti...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar