Pages

Putih Luntur Bakung

Sedikit catatan hitam di atas kertas putih luntur bakung
Yang hampa bersama nostalgia masa kecil
Saat tawa riang menghias cakrawala dan atmosfir biru langit


Entah kenapa aku seperti tak mengenal dirimu lagi
Seseorang yang manja dan penuh tawa
Kadang jahilmu menebas awan putih
Mengantarku pada jutaan mimpi
Berhias ratusan pasak dan sebuah singgasananya

Kini saat ku kuakkan pintu kamar
Yang ada hanya sebersit bayangku di kaca yang datar
Samar dengan embun dingin yang menusuk tulang
Aku seperti berkaca dengan diriku sendiri
Penuh kehampaan

Dimana kau rupa yang tampak
Tapi seolah hati berpaling

Mungkin aku tak pantas menjadi melodi yang menghiasimu
Apalagi menjadi permata, intan berlian bahkan tempurung kokoh
Kala kau butuh perlindungan

Maaf, jika aku hanya beban bagi syair hidupmu
Yang penuh keglamoran dan aku hanya manusia sederhana
Yang bahkan belum mengerti hidup dan diriku sendiri
Apalagi mencari nama

Aku mati kaku di atas tumpukan jerami
Kala mendung mulai membatasi kita, adinda
Namamu tak akan ku lupa

Karena kau sahabat serahim yang tak dapat disangkal takdirnya

Unknown

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar