Kadang hati inginkan itu
Tapi mulut masih setia memantik binar abu-abu
Entah kenapa raga selalu berdusta
Mungkin tak selamanya mimpi harus tergapai
Sesuai apa yang hati kehendaki
Aku kan belajar menerima kenyataan pahit tentangnya
Yang perlahan hilang dilahap legam awan malam
Kini ku tinggal bayangku dibelakang mentari pagi
Yang dulu menari bersama bersama para prajurit awan
Haluanku mulai berubah
Tapi entah sampai kapan hati ini kan berpaling
Bersama raga
Walau kalbu berusaha memantik fajar yang benderang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar