Pages

Sang Pendosa Berbalut Jubah Putih

Kadang hati ini terlalu lama bersedih
Dalam guncangan yang entah kapan berhenti
Apakah dosaku terlalu menggunung?
Hingga Tuhan limpahkan azabnya padaku
Pada seorang bertubuh mungil
Yang berbalut jubah putih seolah suci

Kepak rama-rama abu-abu mampir kembali siang ini
Aku menitip pesan padanya
Aku ingin bersama kenari
Kenari yang kala pagi itu menenangkan jiwaku
Menentramkan pagiku
Menghadirkan sebuah senyuman tulus di bibirku yang kelu
Yang kadag bergetar menahan isak tangis
Lalu berguncang guncang tubuhku memilih mati

Kadang hidupku hilang dan patah arah
Dalam sunyi senyap hati
Di antara kehiruk pikukakan hulu balang yang datang menghampiri
Kadang aku ingin lari dari jeratan, belenggu dan rajut nista yang kadang tak terhindar
Tapi, aku seolah tak mampu
Hanya bisa menahan nafas dan isak tangis
Kala air mataku tak terbendung lagi
Aku ingin pergi ke ujung dunia
Dimana tak ada satu orangpun yang akan sadar kehadiranku
Karena aku sudah lelah
Aku letih dengan puluhan jeratan yang tak bolehkan daku untuk terbang bebas
Bersama awan dan kenari
Rasanya aku ingin membunuh waktu
Dan menghujam pisau ke dadaku
Agar penyesalan, rindu, cinta, benci, persahabatan, kekeluargaan, kasi sayang dan jutaan penyakitnya
Tak dapat lagi merasuk ke hati


Tangsiku lirih...

Unknown

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar