Ku kuakkan pintu kamar itu
Yang ada hanya segelitir kehampaan memelukku
Di sana, saat aku berdiri mahsyur
Sesosok manusia kurus berjalan dengan wajah datar
Dan ku balas dengan jutaan kebingungan
Bayangmu terasa di sudut jendela
Kau menyisakan jejakmu di
bingkai pintu
Yang ada hanya segumpal kerinduan
Yang kadang menyelisik masuk ke lubang mimpiku
Bayang bayang camar hitam putih
Terkadang membayang saat hujan menghujam bumi
Deru derap langkah kaki kecilmu
Membuyarkan lamunanku yang semu
Kau berhasil membuatku dalam jutaan kebingungan
Senja kelam yang tak lagi merona merah saganya
Menjadi saksi ruangan ini terasa hampa
Entah kenapa waktu terlalu singkat
Walau hanya untuk bertegur sapa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar