19 Mei 2015
Embun pagi enggan menyelinap masuk ke kamarku
Yang ada hanya melodi serunai misteri menyelisik dalam mimpi
Aku takut...
Entah mengapa awan hitam kelam ini masih setia menggelayat
Di atas samudera hatiku yang sudah tenang
Kini, kegusaran dan sisa-sisa kepedihan menyamar badai
Lalu mendekapku dalam tidur
Berbuah mimpi kelam yang selalu ku takutkan
Sudah berapa lama derai tangis ini kering?
Aku inginkan hujan, agar seluruh keluh kesah dan gundah
gulanaku
Terbias di atas permadani jingga malam esok...
Lalu jiwaku terbang bersamanya
Di dekap angin malam syahdu
Serta air yang mengalir sendu di dentang 4 pagi
Aku rindu kan dikau wahai kasih
Apakah kau akan jadi kasih tak sampai?
Jangan jauh dariku wahai yang mengisi hidupku
Aku tak bisa hidup tanpa Dzatmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar