Riak hujan tadi malam
Menyisakan kepedihan dalam hatiku
Badai di pikiranku perlahan pergi
Saat pagi mulai menyingsing
Dengan rona awan merah saganya menggelantung di cakrawala
Setelah awan hitam bergumal-gumal tadi malam
Lelaki berkursi roda itu
Seolah tak ada duka dalam batinnya
Ia tertawa ketika aku bergelut dengan badai-badai
Tawanya tulus bersama keluarga dan teman
Walau badan kelu mengkikuk
Walau kaki bertumpu pijakan kursi roda
Walau tangan tak dapat digerak
Tapi ia bahagia
Tuhan, betapa aku tak mensyukuri hidup ini
Ia dengan segala kekurangannya sadar kalau ia tak sendiri
Lelaki itu lelaki bahagia yang mengingatkanku mimpi lamaku
Mengingatkanku untuk terus melangkah hidup pagi ini
Lalu, ku lantunkan doa padanya
“Tuhan, berikanlah ia keberkahan dunia dan akhirat-Mu”
“Tuhan, ia yang namanya tak mungkin ku sebut, punya jutaan
sahabat seluas langit dan bumi”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar